Presiden Prabowo Tugaskan Erick Thohir Merencanakan Buka KEK di Daerah Lain

Tohir78. -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan termasuk Bali International Hospital (BIH) di Sanur, Denpasar, berpeluang menarik devisa yang sebelumnya beredar di luar negeri.

Rencananya, Kementerian BUMN, atas perintah Presiden Prabowo Subianto juga akan membangun konsep serupa di sejumlah daerah di tanah air agar industri kesehatan Indonesia memiliki daya saing di mancanegara.

"Dua juta warga negara Indonesia berobat ke luar negeri. Ini hampir menghabiskan sekitar Rp150 triliun per tahun," kata Erick Thohir di sela peresmian KEK Kesehatan dan BIH di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (25/6/2025).

Menteri BUMN dalam sambutannya mengatakan bahwa Indonesia adalah negara dan bangsa yang besar dan maju sehingga layak untuk berdiri di kaki sendiri atau berdikari, termasuk di bidang kesehatan.

"Tentu kemandirian kesehatan menjadi salah satu tantangan ke depan," ucapnya.

Sebab itu, lanjut dia, rata-rata usia penduduk Indonesia saat ini adalah 30,4 tahun sehingga tergolong muda dan produktif.

Namun seiring pertambahan usia, tantangan menjadi beban negara yang semakin berat untuk menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Belum lagi potensi devisa yang hilang karena banyaknya wisatawan medis Indonesia berobat ke luar negeri.

Untuk itu, Kementerian BUMN menginisiasi pengembangan KEK Kesehatan termasuk di dalamnya menggabungkan pariwisata dan rumah sakit bertaraf internasional.

Di sisi lain, Erick juga menjelaskan bahwa terwujudnya kawasan tersebut atas sinergi antar kementerian dan lembaga di antaranya dari sisi perizinan termasuk izin dokter termasuk dokter asing dan peralatan di BIH.

Dia mengharapkan sinergi dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani terkait investasi berkelanjutan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur.

"Dengan kehadiran Danantara, beliau (Rosan Perkasa Roeslani) akan fokus secara operasional dan investasi berkelanjutan dengan KEK yang telah dibangun ini dan kami dari Kementerian BUMN akan terus menjalankan pengawasan dan penugasan," katanya.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto meresmikan KEK Kesehatan Sanur dan BIH, Rabu sore. Turut mendampingi Presiden RI di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus CEO Danatara, Rosan Perkasa Roeslani, kemudian Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Presiden memuji Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur sebagai sebuah terobosan, mengingat KEK Sanur merupakan kawasan ekonomi khusus pertama yang bergerak di bidang kesehatan.

Oleh karena itu, Presiden berterima kasih dan mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat, khususnya mantan Presiden RI Joko Widodo yang merintis pembentukan KEK Kesehatan Sanur di Kota Denpasar, Bali.

"Saya kira (KEK Sanur) ini adalah suatu terobosan yang pertama kali di republik kita, kita mencanangkan, atau membuat kawasan ekonomi khusus untuk pelayanan kesehatan bertaraf dunia, bertaraf internasional," kata Presiden Prabowo saat berpidato dalam peresmian KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Kota Denpasar, Sanur, Rabu sore. Presiden juga berterima kasih dan mengapresiasi dukungan investor asing yang ikut mewujudkan KEK Kesehatan Sanur di Bali.

Presiden Prabowo dalam pidatonya menekankan bahwa KEK Kesehatan Sanur merupakan salah satu terobosan untuk mengejar ketertinggalan, terutama di bidang kesehatan. Menurut Presiden, adanya KEK Kesehatan Sanur pun perlu ditiru oleh sektor-sektor lain.

"Indonesia adalah negara yang ingin berkembang pesat. Kita harus mengejar bangsa lain. Kita tidak bisa menggunakan cara-cara yang lama, cara-cara yang tidak efisien, cara-cara yang boros, dan manajemen yang tidak benar," kata Presiden.

Prabowo kemudian berkata, " Tinggalkan itu! Tidak ada tempat. Rakyat Indonesia tidak mau dengan sistem seperti itu. Rakyat Indonesia menuntut pemerintahan yang efisien, pelayanan yang baik, pertanggungjawaban setiap uang rakyat, tidak boleh disalahgunakan."

Hari ini," kata Presiden, "KEK ini contoh, salah satu terobosan ke arah mengejar ketertinggalan kita, dan ini harus ditiru oleh banyak sektor lain.

Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki visi menjadi negara maju, tentu harus memiliki fasilitas kesehatan terbaik yang dapat dibanggakan, dan bertaraf dunia.

"Saya melihat Bali International Hospital itu luar biasa juga. Waktu saya masuk, saya kira hotel. Memang, rumah sakit nuansa hotel. Lantainya marmer. Maksudnya, Indonesia adalah negara besar, negara berkemajuan, dinamis sehingga kita juga harus punya fasilitas terbaik," kata Presiden Prabowo.

Prabowo juga berharap Bali International Hospital yang berada di KEK Kesehatan Sanur dapat menerima pasien-pasien dari kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.

Sebagai gambaran, BIH memiliki sejumlah layanan di antaranya layanan onkologi (perawatan kanker), kardiologi (kesehatan jantung), layanan gawat darurat, klinik terpadu, radiologi dan radioterapi, serta pemeriksaan kesehatan menyeluruh (MCU).

BIH merupakan bagian dari Holding Rumah Sakit BUMN Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) yang memiliki luas 67.000 meter persegi, dengan kapasitas 255 tempat tidur, delapan ruang operasi, 38 ruang ICU, dan empat laboratorium sebagai tujuan wisata medis dan rujukan, melayani pasien dari dalam maupun luar negeri.

Rumah sakit itu berada di KEK Sanur seluas 41,26 hektare yang di dalamnya ada hotel bintang lima hingga gedung konvensi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Giorgetti x Maserati: Pertemuan Elegan Antara Mobil Mewah dan Perabot Premium

6 Rekomendasi Rak Sabun Multifungsi, Membuat Kamar Mandi Lebih Rapi

Tampil Serasi dan Modis saat Liburan Bersama Anak, Intip Koleksi Uniqlo Kids Favorit Selebriti Ini