75 Tahun Transplantasi Ginjal Pertama: 8 Kiat untuk Mempertahankan Kesehatan Ginjal Anda

Tohir78 , Jakarta -

Ginjal adalah organ dalam tubuh yang kompleks. Ukurannnya sekepalan tangan yang terletak di bawah tulang rusuk dan berada di kedua sisi tulang belakang. Organ ini bekerja tanpa henti untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Kemarin genap 75 tahun seorang dokter di Amerika Serikat sukses melakukan operasi transplantasi organ ginjal pertama di dunia.

Menjaga ginjal sehat bukan hanya dengan sekadar minum air putih. Ada banyak faktor yang bisa membantu fungsi vital organ ini.

Fungsi Ginjal

Fungsi utama dari organ ini adalah menyaring darah dari zat-zat sisa metabolisme, racun, dan cairan berlebih. Zat-zat yang tidak lagi dibutuhkan tubuh ini akan dialirkan menuju kandung kemih untuk dikeluarkan melalui urin.

Dinukil dari laman Healthline , bukan hanya sebagai alat penyaring, ginjal juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan kimia tubuh. Organ ini bertanggung jawab dalam mengatur kadar natrium, kalium, dan pH darah, serta memastikan tekanan darah tetap stabil. Ginjal juga memproduksi hormon yang berfungsi merangsang pembentukan sel darah merah di sumsum tulang, serta mengaktifkan bentuk vitamin D agar tubuh dapat menyerap kalsium dengan baik untuk kesehatan tulang dan fungsi otot.

Fungsi-fungsi penting ini menjadikan ginjal sebagai penjaga utama kestabilan sistem tubuh. Gangguan pada organ ini tidak hanya berdampak pada sistem ekskresi, tetapi juga dapat memicu komplikasi serius seperti anemia, gangguan tulang, hingga masalah jantung dan pembuluh darah. Karena itu, menjaga kesehatan ginjal melalui pola hidup sehat bukanlah pilihan, melainkan keharusan.

Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

Dikutip dari laman Healthline , World Kidney Day , dan Mid-America Transplant , berikut langkah menjaga agar ginjal tetap sehat.

  1. Tetap Aktif dan Bergerak Olahraga bukan hanya untuk menjaga bentuk tubuh, tapi juga penting untuk kesehatan ginjal. Aktivitas fisik membantu menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit ginjal kronis. Dengan melakukan aktivitas fisik juga akan membantu melancarkan sirkulasi darah, mengontrol tekanan darah dan kadar gula, serta membuang zat-zat sisa melalui ginjal. Kebugaran jantung yang baik juga mendukung fungsi ginjal secara tidak langsung. Olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, berlari, hingga menari dapat menjadi pilihan yang menyenangkan dan menyehatkan.
  2. Jaga Berat Badan dan Pola Makan Seimbang Pola makan seimbang dapat mencegah berbagai penyakit pemicu kerusakan ginjal, seperti diabetes dan penyakit jantung. Batasi konsumsi garam maksimal 5–6 gram per hari atau sekitar satu sendok teh, termasuk dari makanan olahan dan restoran. Lebih baik memasak sendiri dengan bahan segar seperti daging dan makanan olahan lainnya agar asupan garam lebih terkontrol. Hindari juga makanan yang berlemak tinggi karena dapat dapat memicu tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi yang menjadi dua penyebab utama kerusakan ginjal. Pilihlah makanan segar rendah garam seperti brokoli, blueberry, ikan, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, serta buah dan sayuran.
  3. Cek dan Kendalikan Gula Darah Penderita diabetes berisiko mengalami kerusakan ginjal. Ketika sel tubuh tak dapat menggunakan glukosa dengan efektif, ginjal harus bekerja ekstra keras untuk menyaring darah. Dalam jangka panjang, ini bisa menimbulkan kerusakan serius.

Namun, dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil, risiko ini dapat ditekan. Lakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi yang berusia di atas 40 tahun. Kontrol yang baik dapat mencegah atau memperlambat kerusakan ginjal. Bahkan, jika kerusakan terdeteksi sejak dini, dokter masih bisa mengambil langkah pencegahan lebih lanjut.

  1. Awasi Tekanan Darah Tekanan darah tinggi bisa memicu kerusakan ginjal, apalagi jika disertai kondisi lain seperti diabetes atau kolesterol tinggi. Angka ideal tekanan darah adalah 120/80 mmHg, sementara tekanan darah tinggi mulai terdeteksi di atas 140/90 mmHg. Adapun beberapa pedoman terbaru, termasuk dari American Heart Association , menyarankan pengobatan sejak angka 130/80 mmHg.
  2. Minum Cukup Cairan Asupan cairan yang memadai membantu membuang natrium dan racun, mencegah batu ginjal, dan mendukung fungsi pengaturan tekanan darah serta keseimbangan elektrolit oleh ginjal, serta mencegah penyakit ginjal kronis.

Asupan cairan ideal tergantung aktivitas dan kondisi tubuh, namun umumnya 8 gelas atau antara 1,5 hingga 2 liter per hari. Kebutuhan cairan juga dipengaruhi oleh cuaca panas, aktivitas fisik tinggi, serta kehamilan atau menyusui. Bagi mereka yang pernah mengalami batu ginjal, disarankan minum lebih banyak air. Konsultasikan ke dokter jika memiliki masalah ginjal atau jantung untuk mengetahui takaran yang tepat.

  1. Hindari Merokok Rokok menghambat aliran darah ke ginjal dan menurunkan fungsinya serta meningkatkan risiko kerusakan jangka panjang, seperto risiko kanker ginjal yang lebih tinggi hingga 50 persen. Orang yang merokok cenderung memiliki kandungan protein dalam urin, tanda ginjal bekerja terlalu keras. Perokok lebih mungkin membutuhkan dialisis atau transplantasi. Dengan menghentikan kebiasaan merokok akan menurunkan risiko tersebut, meski butuh waktu bertahun-tahun untuk kembali setara dengan orang yang tak pernah merokok.
  2. Batasi Konsumsi Obat Pereda Nyeri yang Dijual Bebas Penggunaan rutin obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen bisa merusak ginjal, apalagi jika dikonsumsi secara rutin untuk mengatasi nyeri kronis. Menurut National Kidney Foundation , obat ini sebaiknya tak digunakan lebih dari 10 hari berturut-turut untuk nyeri, atau lebih dari tiga hari untuk demam. Bagi yang memiliki gangguan ginjal, bahkan beberapa dosis saja bisa berbahaya. Konsultasikan ke dokter atau apoteker untuk alternatif yang lebih aman.
  3. Periksa Fungsi Ginjal Bila Berisiko Tinggi Orang dengan risiko tinggi, seperti berusia di atas 60 tahun, lahir dengan berat badan rendah, memiliki penyakit jantung, penderita diabetes atau hipertensi, orang dengan obesitas, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal sebaiknya menjalani pemeriksaan fungsi ginjal secara rutin. Pemeriksaan lewat tes darah dan urine secara berkala dapat mendeteksi kerusakan lebih dini dan membantu memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah kondisi parah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Giorgetti x Maserati: Pertemuan Elegan Antara Mobil Mewah dan Perabot Premium

6 Rekomendasi Rak Sabun Multifungsi, Membuat Kamar Mandi Lebih Rapi

Tampil Serasi dan Modis saat Liburan Bersama Anak, Intip Koleksi Uniqlo Kids Favorit Selebriti Ini